Senin, 06 November 2017

Banyaknya inovasi dalam segala bidang membuat saya tertarik dengan belajar Kreatif bagi siswa. Bayak pemikiran bagaimana dapat membuat siswa menemukan diri dengan kreatifitas melalui aktualisasi diri,. Sebagai guru saya mencoba memberi ruang kepada para siswa untu kenemukan dan memngembangkan potensi yang mereka miliki. Hal ini lebih menarik daripada harus memikirkan tentan administrasi kelas yang berteletele. Kami mencoba mengali dan mengawali dengan bahan dan potensi yang ada sehingga para siswa merasa mereka dan berlama-lama fokus dikelas.

Semua yang kami rancang husrus dikomunikasikan dengan para siswa. Rancangan kreatif yang rumit ternyata kita temukan menjadi sederhana namun ketika diberikan di kelas manghasilkan hal yang luar biasa. Ketika kita dan browsing saya temukan kalimat yang menariak Ada tiga kalimat yang menjadi kekuatan dalam merancang pembelajaran kreatif yang saya peroleh dari rumah inspirasi. Ketiga kalimat tersebut adalah:
  •     Orang dewasa fokus pada materi, anak fokus pada proses
  •     Orang dewasa memikirkan subtansi, anak melihat kemasan
  •     Orang dewasa mementingkan kedalaman, anak memilih hal yang menyenangkan
Dari ketiga kalimat tersebut, lupakan apa yang orang dewasa fokuskan, pikirkan dan pentingkan. Tapi mari kita lihat apa yang anak fokus, lihat, dan pilih. Yaitu tiga kata yang saya beri cetak tebal: proses, kemasan, dan menyenangkan. 

Saya ingat waktu masih duduk di SD, banyak praktek dan pembelajaran di luar kelas, kita disuruh mengamati bahakan mempergunakan mikroskup untuk melihat makhluk hidup yang sangat kecil. perasaan ketika dapat melihat mahkluk hidup yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang menjadi heran dan bertanya kok bisa hidup ya? proses seperti ini membuat saya menjadi ingin mengetahui lebih banyak.

Proses ini akan membekas di dalam benak sebagai pengalaman yang berharga, Peristiwa-peristiwa yang mengesan harus dialalui dan menyenangkan tanpa beban akan mudah diingat, sehingga memunculkan pemikiran yang kreatif.

Warna selalu membuat menarik bagi siapa saja, apa lagi anak, mereka akan tertarik dengan hal yang sederhana namun menarik. Sesuatu yang menarik dapat dingunakan dengan sebagai sumber belajar. Ketika kita menerangkan suatu pelajaran akan sulit diterima oleh siswa kita mencoba untuk memberikan karena memang mereka kurang tertarik dengan hal yang kita bahas tetapi bila kita mencoba merubah sedikit dengan mengajak bermain beban akan terasa ringan dan mereka dalam bermain mereka belajar dengan tanpa terasa. Sebagai contoh anak kelas empat SD ketika kesilitan menghafal perkalian mereka diajak bermain kartu dalam belajar, karena terlalu senang mereka mengulang ulang sendiri dan dengan cepat mereka hafal perkalian
Merka belajar bermain kartu yang aturanya seperti main gaple, Tanpa diberitahu dalam permainan merka sudah tahu bahaimana cara bermainnya, sehingga sangat memudahkan dan mengurangi intruksi yang harus diberikan oleh guru, 

jam digital

Total Tayangan Halaman

titanik

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me


Saya adalah ayah dari 3 orang Jagoan
yang berprofesi sebagai guru SD 
 tertarik dengan  Filsafat, Ekonomi dan Teknik Sipil
hubungi saya di : kongko072@gmail.com

Popular Posts

Blog Archive