"Pemikirannya, energi dalam bentuk panas sangat melimpah di tanah air, sehingga perlu diubah menjadi listrik agar lebih bermanfaat. Apalagi kebutuhan listrik di tanah air semakin besar," kata Amin.
Bagas punya cita-cita membuat sebuah pemukiman percontohan yang memanfaatkan alat temuannya sebagai sumber listrik. Menurut Bagas, alat temuannya ini sangat murah dan mudah, karena bahan tersedia banyak di Indonesia, yaitu tanah liat.
Kendala yang dihadapi Bagas saat ini adalah ketersediaan bahan lain yang langka di tanah air, Magnesium. Guru pembimbing Bagas Amin Sukarjo berharap banyak penelitian Bagas bisa berlanjut yang tentunya butuh dukungan berbagai pihak.
"Target Bagas sendiri adalah alatnya segera memiliki fungsi menyimpan listrik yang dihasilkan oleh tanah liat tersebut," kata Amin.
Selain persoalan pemanfaatan tanah liat dan energi panas dimana ia berharap Genteng Triko dipakai luas di masyarakat. Namun jika hal itu terjadi, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni hutan yang harus dijaga.
Selain persoalan pemanfaatan tanah liat dan energi panas dimana ia berharap Genteng Triko dipakai luas di masyarakat. Namun jika hal itu terjadi, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni hutan yang harus dijaga.
"Ketersediaan tanah liat juga dipengaruhi oleh eksistensi hutan, yang sayangnya sampai saat ini terus tergerus dan hilang," kata Bagas.
Mari Kita lihat
0 komentar:
Posting Komentar