Mengapa Literasi Menjadi
Menjadi Penting?
Saat
ini literasi tidak hanya dipahami sebagai kemampuan untuk membaca dan meulis. Dalam penerapannya, kurangnya kemampuan literasi
pada seseorang dapat menghambat kemajuan seseorang pada tahap kehidupan. Salah
satu contohnya ada dalam proses kegiatan belajar di kelas. Jika seorang siswa
memiliki kemampuan literasi yang kurang, kemungkinan besar mereka akan
mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Dengan demikian, mereka akan
mendapatkan hasil belajar yang rendah.
Dampak literasi juga
dialami oleh orang dewasa. Seseorang yang memiliki kemampuan literasi rendah
akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Begitu pula dengan orang
tua dan guru yang memiliki kemampuan literasi yang rendah, mereka akan
kesulitan dalam mendukung proses belajar anak. Berdasarkan penjelasan tersebut,
dapat dilihat bahwa kemampuan literasi sangat berperan penting bagi setiap
orang untuk memahami konteks yang lebih luas dalam kehidupan sehari-hari.
kemampuan literasi juga difokuskan menjadi parameter penilaian terhadap
peserta didik dan guru. Ada
beberapa alasan yang sangat penting dan ini wajib kamu ketahui.
Pertama, munculnya kesadaran yang mendasar tentang pentingnya kemajuan dan masa
depan bangsa Indonesia. Kalau kita lihat secara historis dan sosiologis,
tingkat literasi yang tinggi adalah faktor yang paling mendukung sebuah bangsa
dengan masyarakatnya menjadi unggul dan maju.
Kedua, masyarakat dan pemerintah Indonesia semakin sadar bahwa kemajuan dan
keunggulan individu, masyarakat, dan juga bangsa, ditentukan oleh adanya
tradisi dan budaya literasi yang baik.
Ketiga, adanya faktor pendukung dari komunitas-komunitas yang peduli dan punya
semangat untuk menumbuhkan dan menyebarluaskan kegiatan, tradisi, dan budaya
literasi di lingkungan masyarakat dan lingkungan pendidikan.
Seiring dengan terjadinya globalisasi di beberapa sektor, mulai dari
teknologi, budaya, dan juga alat komunikasi, membuat manusia harus mampu
menghadapinya.
Globalisasi membuat semuanya menjadi semakin
mudah dan terbuka. Arus informasi menjadi semakin kencang, dan tentunya
beragam. Kemudian perkembangan teknologi pada alat komunikasi, membuat jarak
antar manusia untuk berkomunikasi semakin tidak terbatas.
Melek literasi membuat wawasan
menjadi terbuka. Komunikas saat ini tidak hanya melulu pada tulisan satu arah
tetapi sudah mulai dua arah atau bahkan untuk banyak arah. Perkembangan
teknologi menuntut kita harus berliterasi. Aplikasi komunikasi semakin
berkembang dalam berkomunikasi seperti bahasa WA, WeChat, Instagram, Tik-tok, Twiter Facebook masih ada yang
lainnya.Kemampuan orang untuk menankap informasi dan menyebarkan informasi tidak
hanya melalui tulisan teapi lebih berkembang kearah mengerti arti gerakan suara,
selalu menjadi hal yang sangat krusial dan
lebih menyenangkan.
Kemampuan berliterasi
ini akan sangat mempengaruhi kehidupan berinteraksi. Literaksi yang baik akan mudah
sesorang mendapatkan pekerjaan karena medukung lancarnya berkomunikasi. Nah,
tidak hanya dalam keluarga pun akan ada komunikasi dimana orangtua harus
mendidik anaknya, bila literasinya jelek maka aka nada masalah di dalam
komunikasi keluarga.
Saat ini pemerintah
mendengungkan kegiatan literasi ini terutama di sekolah dan para pendidik, tujuan
utama adalah untuk meningkatkan mutu Pendidikan. Berikut bebrapa upaya untuk
meciptakan literasi di sekolah:
1. Meciptakan Lingkungan Fisik
Sekolah yang Ramah Literasi atau pemberian ruang
Lingkungan fisik sekolah merupakan hal pertama yang
harus dilihat dan dirasakan oleh warga sekolah. Maka dari itu, penting bagi
para pendidik maupun setiap warga sekolah untuk membuat lingkungan sekolah
terlihat ramah dan kondusif dalam proses kegiatan pembelajarannya. Pada
kesempatan ini, para guru juga harus turut serta dalam mengembangkan budaya literasi.
Guru perlu turut ambil bagian dalam membuat karya dan menampilkannya di area
sekolah.
Dengan begitu, siswa semakin termotivasi untuk
menciptakan karya terbaiknya. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan tempat
yang nyaman sebagai akses untuk membaca buku dan bahan bacaan di sekolah.
Dengan begitu, guru dan siswa tidak merasa kesulitan dalam mencari bahan bacaan
atau materi yang dapat mendukung proses kegiatan belajar di kelas.
Adapun pemajangan karya para guru maupun siswa di
lingkungan sekolah dapat menjadi cara untuk menunjukkan perkembangan budaya
literasi di sekolah tersebut. Dengan begitu, para warga sekolah semakin giat
dalam meningkatkan budaya literasi. Dengan memberkan ruang atau pojok baca
2.
menciptakan Sekolah sebagai Lingkungan Akademik yang Literat
Meningkatkan literasi
guru yang kedua, yaitu dengan menciptakan sekolah sebagai lingkungan akademik
yang literat. Dalam hal ini, lingkungan fisik, soal, dan afektif saling
berkaitan dengan lingkungan akademis. Oleh karena itu, penting bagi sekolah
untuk memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi di
sekolah.
kegiatan yang dapat
diperbanyak alokasi waktunya adalah kegiatan membaca dalam hati di kelas. Menceriterakan
buku yang dibaca atau mempresentasikan kegiatan pembelajaran yang menarik. Kegiatan ini dapat meningkatkan
motivasi antar siswa ada baiknya pihak sekolah membuat program pelatihan
peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya kegiatan tersebut.
3.
Menciptakan Lingkungan Sosial dan Afektif
Menciptakan lingkungan
sosial dan afektif. Lingkungan sosial dan afektif akan dibangun melalui model
komunikasi dan interaksi dari seluruh komponen yang ada di sekolah. Hal-hal
tersebut dapat dikembangkan dengan pengakuan atas pencapaian siswa di sepanjang
tahunnya.
Untuk pemberian
penghargaan, para guru dapat melakukannya saat upacara bendera di setiap
minggunya dengan tujuan untuk menghargai kemajuan setiap siswa dari semua
aspek. Hal ini tentu saja juga berlaku untuk para guru. Setiap minggunya, para
staf akan memberikan penghargaan bagi setiap guru yang memiliki kemajuan.
Prestasi yang dihargai tidak hanya dalam bidang akademis saja, tetapi juga
dalam sikap dan tindakan guru untuk meningkatkan budaya literasi di sekolah.
Dengan demikian, setiap
guru maupun siswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan dari
sekolah. Dalam penerapannya, sekolah dapat menyelenggarakan beberapa kegiatan
seperti festival buku, lomba membuat poster, kegiatan mendongeng, karnaval
tokoh buku yang ada di buku cerita, dan sebagainya. Dengan begitu, lingkungan
di sekolah akan semakin menyenangkan!
0 komentar:
Posting Komentar